ANUGERAH
UNTUK RATU AVENDA
Putri
Avenda yang kini menjadi ratu di Sambaramsutra merasa kesepian. Bayangkan saja, ke 13 kakaknya telah dibunuh oleh Byosa.
Ia menyiapkan segala sesuatu untuk memuja Dewi Zelihad. Ia meminta
pertolongannya agar ia tak kesepian diistana.
"Dewi... Dewi tolonglah aku dewii..."
"ada apa avenda kau memanggilku?"
"ibu,tolong aku.. hilangkan aku dari kesepian
ini. Aku tak ingin hidup sendirian ditahtaku dewi .."
"baiklah,aku akan memberi jalan keluar
Avenda. Aku akan memberimu 2 orang anak dan memberinya langsung
dihadapanmu.."
"tapi bagaimana mungkin?aku belum menikah
ibunda dan aku aku tak mungkin memiliki anak.."
"aku akan memberimu anak tanpa melakukan
pernikahan.. dan tanpa melahirkan Avenda, lagipula kau akan tetap gadis
selamanya"
"baiklah kalau begitu aku akan
menerimanya"
Seketika
itu, Dewi Zelihad memberinya 2 orang anak. Anak laki-laki dan anak perempuan
yang diberi nama Havechkosta dan
Havechka. Mereka berdua tinggal diistana bersama dengan ibunda mereka, Ratu
Avenda. Semua warga mengherankan akan hal ini. Bagaimana mungkin? Seseorang
yang belum menikah langsung memilki anak. Avenda sangat menyayangi mereka
berdua.
"yang mulia... siapa penerus dari Sambaramsutra?"
tanya perdana menteri
"aku memilih anak pertamaku, Havechkosta yang
akan meneruskan tahtaku.. saat ia berusia 17 tahun aku akan menobatkannya
menjadi raja Sambaramsutra .."
Havechkosta masih berusia 4 bulan kala itu.
Sedangkan Havechka masih berada dalam kandungan sang ibunda. Beberapa minggu
lagi Havechka akan lahir dan Avenda akan memanggil semua sahabat2nya dulu untuk
perayaan kelahiran Havechka,tetapi semua ini dilarang oleh dayang.
"tapi mengapa aku tak boleh mengundang
mereka?"
"maafkan aku yang mulia,tapi Nazea, Arumi,Nuovo
dan Geanyar sedang tidak berada di sini kan?"
"aku tetap bisa mengundangnya!"
"yang mulia, keempat sahabatmu sedang sibuk
dengan masalah mereka.. mereka tak akan bisa hadir diacaramu.."
"apa maksudmu?!"
"lihat cermin ajaib ini yang mulia.."
DALAM CERMIN AJAIB.....
###################################################
KISAH GEANYAR DAN KAKEK PIPIN
2
minggu setelah meninggalkan Sambaramsutra, Geanyar lebih sering mengunjungi
Kaksina. Entah untuk berjalan-jalan ataupun bertemu Nuovo. Seluruh keluarga dan
penduduk Kaksina mengetahui siapa Geanyar. Karena mereka selalu bertegur sapa
ataupun bercengkrama dengan Geanyar.
Terkadang
banyak putri-putri duyung yang diajari cara bernyanyi oleh Geanyar. Yang lebih
fantastisnya adalah Geanyar selalu diberi imbalan oleh putri2 duyung tersebut.
Mulai dari koin emas, makanan bawah
laut,ataupun menginap diKaksina. Hingga semua kesenangan itu berjalan sampai 1
bulan.
Lalu,
datanglah putri duyung yang sangat lusuh dengan pakaian juga siripnya. Ia tak
bisa berdandan layaknya putri-putri yang lain. Bahkan banyak dari sirip2nya
yang terluka. Ia datang kepada Geanyar untuk diajari menyanyi. Ia mendatangi
Geanyar yang sedang berada dipenginapan bawah laut.
"apa kau Geanyar?:)" ujar
si putri duyung yang bernama Laras Wang
"iya,siapa kau?untuk apa kau
datang kemari?" jawab Geanyar
"perkenalkan,aku adalah Laras
Wang. Aku kemari untuk memintamu mengajariku bernyanyi. Apa kau bisa?"
"hahaha! Kau ingin aku
mengajarimu?"
"tentu geanyar.."
"apa kau bisa bercermin?kau
saja sangat.....kotor"
"i..iyaa.. aku memang kotor
tapi aku aku bisa membersihkan diriku!:)"
"sudah pergilah!aku tak ingin
kau ada dipenginapan ini. Maaf tapi aku tak mau ada duyung kotor masuk ke
penginapan ini. Kumohon pergilah.." tegas geanyar
Putri
duyung itu sangat bersedih. Iapun memutuskan untuk pulang sambil menangis. Digubuk
dekat karang laut,seorang kakek tua mendekatinya dan bertanya
"cucuku tersayang ada apa kau menangis?"
tanya kakek itu
"a..akuu bersedih karena aku.
Aku tak boleh ikut menjadi murid geanyar :( aku sangat sedih ... hikss..
hikss..."
"memangnya mengapa kau tak
boleh ikut?"
"karena akuu...akuu sangat
kotor kakek dan dia telah mengusirku:("
"berani sekali dia! Dia telah
menghina cucuku! Akan kubalas perbuatannya!" tegas kakek itu
Sang
kakek akhirnya pergi menemui Geanyar dengan perasaan kesal. Hingga sang
kakekpun bertemu dengan Geanyar.
"hey kau geanyar apa aku bisa
berbicara berdua denganmu?"
"kakek! Tentu saja! Aku sangat
senang kek, mari masuklah .." ucap geanyar dengan gembira
"geanyar. Aku sangat tak
percaya dengan..."
"kakek Pipin tak percaya dengan
apa?"
"kau geanyar,dulu kau telah menyelamatkanku
. tapi mengapa sekarang.. kau.. kau telah menghina cucuku!" Kakek Pipin
mulai kesal terhadap Geanyar.
"maaf kek.. ta..tapi saya tak
tahu siapa cucu kakek,jadi mana mungkin aku telah menghinanya?" geanyar
mulai mengingat2 kejadian tadi siang.
"a..apaa cucu kakek
bernama...bernama Laras Wang?"
"tentu! Dialah cucuku! Dan aku
sangat kesal karena kau telah menghinanya! Atas semua penghinaan ini! Aku ...
akuu! Aku akan membalas semua perbuatanmu geanyar! Aku akan membuatmu
bisu!!!!!" kakek Pipin sangat kesal terhadap Geanyar,hingga ia mengutuk
Geanyar menjadi bisu.
"kumohon ampun kakek! Aku aku
tak tahu akan hal ini *bertekuk lutut* aku mohon ampunnn....."
"sudah terlambat! Aku telah
mengutukmu!!" kakek pipin berlalu pergi meninggalkan Geanyar sendirian
dengan duka yang sangat mendalam.
Setelah
kejadian itu, esok harinya Geanyar tidak akan mengunjungi Kaksina lagi. Ia
hanya bisa bersembunyi didalam penginapannya, dan tak ingin sahabatnya
mengetahui hal apa yang terjadi padanya. Ia merasa bersalah dengan semua ini.
Kini ia tak bisa bernyanyi lagi. Dia sangat bersedih akan hal itu....
###################################################
"apa?! Geanyar bisu! Mana mungkin itu bisa
terjadi dayangku? A.. aku sangat tidak percaya dan aku ingin sekali mendengar
Geanyar menyanyi diistana ini:(" ujar Ratu Avenda dengan sedih.
"lalu bagaimana dengan Nuovo dan Nazea? Apa
yang terjadi dengan Nazea juga sahabat karibku Nuovo? Ceritakan padaku cermin
ajaib!" perintah sang ratu.
DALAM CERMIN AJAIB.....
###################################################
PERNIKAHAN BAJAK LAUT BINTANG DAN
PUTRI DUYUNG NUOVO
Setelah
kembalinya Nuovo dari Sambaramsutra,ia lebih memilih untuk menutup dirinya di
Kaksina. Hingga satu halpun terjadi padanya. Ibunda Nuovo mengalami sakit yang
teramat parah. Nuovopun semakin resah dibuatnya.
"apa yang terjadi tabib Ammy
pada ibuku?" tanya Nuovo
"ada sedikit masalah pencernaan
tuan putri. Dan hanya satu obatnya.."
"apa itu?"
"teratai ungu tuan
putri..tetapi.."
"tetapi apa?katakan padaku?"
"bunga teratai ungu hanya ada
di Sungai Lodsa. Dan aku aku tak berani mengambilnya tuan,jadi maafkan
aku"
"tak apa,biar aku saja! Mulai
besok pagi aku akan mengambilnya. Tabib Ammy tolong jagalah ibuku selama aku
pergi"
"baik tuan putri.."
Nuovopun
harus memberanikan dirinya untuk kembali ke Lodsa seorang diri,tanpa Nazea,
Arumi juga Geanyar. Ia mulai bersiap2 untuk esok.
Perbekalanpun
sudah disiapkan dalam ranselnya dan ia beranjak menuju kamar ibunya untuk
meminta doa restu.
"ibu, restuilah aku untuk
mengambil obatmu..."
"aku merestuinya anakku,jaga
dirimu baik2. Ibu doakan kau selamat nak."
"baik bu, salam.."
"semoga kau selamat"
Nuovo
beranjak dari kamar ibunya dan pergi berenang menuju Sungai Lodsa.
Sesampainya di Sungai Lodsa....
"AWWWW!!!".Kepala Nuovo
terbentur oleh kapal. Ia sangat kesal dan hendak memarahi sang nakhoda.
"hey kau! Kau sudah membentur
kepalaku! heyyy!!!"
"maafka...kau! kau yang dulu
mencuri di marketku kan?!" tak disangka! Bahwa pemilik kapal itu adalah
BAJAK LAUT BINTANG. Ini sulit sekali dipercaya.
"iya memang itu aku,lalu apa
yang kau inginkan?"
"aku ingin sekali menghukummu!
Sekarang juga aku akan menghukummu lebih berat! Hahaha! Perompak bawa
dia!"
Bintang ingin sekali membawa Nuovo
menjadi tahanannya. Nuovo ketakutan dan tak tahu harus berbuat apa. Karena ia
sendirian, iapun sangat mudah untuk dibawa menuju penjara. Ia hanya bisa pasrah
dan berharap ada bantuan.
"bawa dia kepenjara!! aku sudah
muak melihat wajahnya!" tegas Bintang. Nuovo terlihat pasrah tak berdaya. Ia
menangis didalam penjara sendirian.
"kau akan nyaman disini untuk 5
tahun kedepan! Hahaha!!"
"kumohon tuan, jangan kurung
aku selama itu.. :( aku harus menolong ibuku.. kumohon mengertilah...:("
"tidak! Kau telah merugikan
sebagian usahaku! Dan hanya satu hukumannya yaitu PENJARA!". Bintangpun pergi
meninggalkan Nuovo.
"KAU! TAK PUNYA HATI NURANI!
LIHAT SAJA DEWI AKAN MENGHUKUMMU ATAS
KETIDAKADILAN INI!!!"
Nuovo berteriak keras kepada Bintang
dan kembali tertunduk dipenjara. Bintang seolah-olah tak peduli dengan keadaan
Nuovo. Ia kembali menuju marketnya untuk berjaga-jaga.
"sayang, apa kau percaya akan
suatu hal?" tanya Bintang kepada istrinya Meggy
"apa itu sayangku?"
"apa dewi akan
menghukumku?"
"hahaha,tidak mungkin suamiku kau berada dijalan yang benar. Siapa
yang berkata begitu?"
"tahananku.."
"ouuwww,putri duyung itu?itu
mustahil Bintang. Kau tak akan pernah dihukum atas hidup ini..:>"
Meggy begitu yakin akan apa yang
dilakukan suaminya. Ia tidak mempercayai semua perkataan Nuovo dan juga Bintang
sama sekali tak memikirkannya.
DUAAAARRRRRRRR!!!!!!!!!"
"Hahhh!! Suara apa itu
suamiku?" ucap Meggy panik
"aku tak tahu! Ayo periksa
gudang penyimpanan!"
Bintang dan Meggy menuju gudang dan
alangkah terkejutnya bahwa setengah bagian dari market mereka terbakar.
"ayoo cepat padamkan api
ini!!!"
Semua anak buah sibuk menghentikan
api. Untunglah api tidak cepat membesar sehingga masih tergolong mudah untuk
dipadamkan.
"mengapa ini bisa
terjadi?!" tanya Bintang
"aa...aku tak tahu tuan.. tiba2
saja gudang ini terbakar,padahal tak ada satupun orang didalam tuan.."
"kurang ajar! Yasudah cepat
bereskan tempat ini!"
"baik tuan.."
Bintang masih kurang yakin bila ini
semua adalah hukuman dari Dewi. Ia sama sekali tidak terpikir sejauh itu.
Karena hari sudah mulai gelap, Bintang memutuskan untuk pulang kerumahnya
bersama sang istri, Meggy. Dalam perjalanan pulang, kuda yang ditunggangi Meggy
mendadak hilang kendali. Bintang yang terlihat panik berlari mengejar kuda itu.
Namun pergerakannya sangat cepat dan Bintang sudah kewalahan mengejarnya.
"to...tooo...tolongg
akuuuu!!!!!!!" teriak Meggy
"bertahaaanlaaahhhhh!!!!"
""AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
Meggy terus berteriak ketakutan,
Bintang semakin cepat saja mengerjanya namun tetap tak bisa menandingi
kecepatan kuda Meggy.
"tttooooloooooongggg!!!!!!!!!"
Malang sungguh, kuda Meggy sangat
cepat dan tidak dapat terkejar oleh Bintang hingga kuda dan Meggy harus masuk
ke jurang yang sangat dalam.
"AAAAAAAAA...~~~"
"MEEEGGGGGYYYYYYY!!!!!!!"
Bintang menangisi kepergian istrinya
yang sangat tidak dipercayainya. Ia sangat terpukul dan bersedih. Ia kembali
mengingat akan kata2 Nuovo dan segera menemuinya.
"KAAAUUUU!!kau yang telah
membunuh istriku!!"
"apa kau bilang?mana mungkin
aku membunuhnya apa kau tak lihat? Aku berdiri dihadapanmu dan aku berada dalam
penjara!"
Bintang tertegun.
"apa ini hukuman dari
dewi?"
"diam kau! Kauuu.. kau harus
menarik kembali ucapanmu!"
"Kalau begitu lepaskan aku
sekarang juga..."
"tidak!"
"kalau begitu biarlah dewi menghukumku
hingga kau menderita seumur hidupmu!!"
"tiddaaaak!!!! Ini tak akan pernah
terjadi!!"
"yasudah terima saja dan
tunggulah penderitaanmu!"
Bintang terus memikirkan apa yang
terjadi kedepannya,ia tak tahu harus bagaimana. Ia tak ingin dibayang2i ketakutan
ini,akhirnya Bintang melepaskan Nuovo.
"kau bebas..." dengan
suara yang lemas Bintang melepaskan Nuovo dan Bintang berlalu pergi.
Nuovo segera berlari dari penjara dan meninggalkan
Bintang sendirian. Melihat Bintang bersedih, Nuovo kembali kearahnya dan mulai
meminta maaf.
"apa aku salah atas kematian
istrimu?" tanya Nuovo sambil memegang pundak Bintang
"tidak"
"maafkan aku atas semua
ucapanku tadi siang..aku merasa akulah yang telah membunuh istrimu"
"tidak"
"mengapa?"
"karena ini semua memang
teguran dari Dewi"
"atas apa?"
"atas diriku sendiri"
"tapi mengapa?"
"karena semua perbuatanku yang
telah merugikan orang banyak sehingga
aku memang pantas mendapatkannya..."
"jangan berkata begitu,ini
semua memang takdir darinya.. kumohon jangan bersedih sperti ini tuan"
"kau tak usah memanggilku tuan"
"baiklah.. bin.. bintang,aku
akan pergi sekarang.."
"kau mau kemana?"
"entahlah,kau lupa?aku kan tidak pnya tempat tinggal di Depyon"
"menginaplah dirumahku malam
ini"
Nuovo mengangguk tanda setuju. Saat
pagi hari,Nuovo bersiap2 untuk pergi mencari teratai ungu.
"kau mau kemana?"
"mencari teratai ungu"
ujar Nuovo sambil memasukkan sesuatu kedalam tasnya.
"makanlah dulu.."
"memangnya kenapa?"
"haha,kau tau tidak?teratai
ungu itu hanya ada dipuncak gunung Lodsa. Jadi apa kau bisa melakukannya?"
"tentu! Aku akan pergi sekarang
juga.."
"tunggu.."
"apa?"
"aku akan ikut.."
"apaa? Ini perjalananku
sendiri!"
"apa kau tidak mau menolongku
atas kematian istriku?ajaklah aku agar ku tak kesepian.. lagipula kau tak tahu
dimana gunung Lodsa"
"emm..iyaa baiklah...kau boleh
ikut denganku"
Perjalanan Nuovo dan Bintangpun
dimulai^^
Disepanjang jalan menuju puncak
gunung Lodsa, Nuovo dan Bintang sama sekali tidak berbicara sedikitpun. Tak
disangka, kaki Nuovo terjerat oleh akar2 pohon hutan hingga ia hampir terjatuh.
"aaaaaaaa"
"ahh.. hati-hati" Bintang
memegangi pinggang Nuovo yang hampir saja terjatuh. Untunglah Bintang sigap
menolongnya. Pipi Nuovo menjadi merah karena malu.
"mengapa kau menolongku?"
"ohh jadi kau tak mau aku
menolongmu?! Yasudah"
"bukan begitu maksudku..aku kan
bekas tawanan..."
"sudahlah lupakan kejadian
itu"
"berhentilah,aku
kelelahan.." Nuovo duduk dibawah pohon rindang karena sudah tidak mampu lagi
berjalan.
"ayoo.. naiklah ke
punggungku"
"ti...tidak usah,beristirahatlah
dulu.. apa perjalanan masih jauh?"
"tidak sebentar lagi.. hanya
beberapa tebing lagi.."
"oww.. okay.."
Setelah beberapa menit, Nuovo dan
Bintang melanjutkan pencariaannya,hingga sampailah mereka digunung Lodsa.
"permisi nyonya dimana aku bisa
mendapatkan teratai ungu?" tanya Nuovo kepada salah satu pemetik bunga.
"Untuk apa nona?"
"untuk.. obat,memangnya ada
yang salah??"
"ti..tidakk.. tapi sangat
disayangkan"
"apa maksudmu?"
"seseorang yang mengambil
teratai ungu haruslah bersumpah akan sehidup semati dengan pasangan yang
dibawanya, namun banyak pasangan yang tewas karena mereka bukan cinta sejatinya
dan bahkan tak saling mencintai..."
"apaaa?! Lalu bagaimana jika
seorang diri?"
"mereka yang datang seorang
diri tak akan pernah menemukannya bahkan takpernah melihatnya seumur
hidupnya.."
"ta..tapi aku seorang
diri!"
"dia bukan
pasanganmu,nona?"
"ohh..iya! kami adalah pasangan
seumur hidup! Benar kann?" tegas Bintang mengagetkan sembari merangkul
Nuovo.
"apa maksudmu?!"
"aku hanya menolongmu!"
"tapi kau membuat masalah
untukku!!"
"sudahlah! Akui saja! Aku
memang tampan bukan?"
Nuovo menginjak kaki Bintang karena
kesal dan hanya menimbulkan masalah dikemudian harinya.
"jadi bagaimana?" tanya si
pemetik bunga
"aa...aaa..iya baiklah bisakah kau
membawa kami kesana?"
"tentu,ikutlah denganku"
Mereka bertiga langsung beranjak
menuju puncak Lodsa.
"kau! Lepaskan!"
"yasudah.." ujar Bintang
sambil melepas rangkulannya
Nuovo berjalan lebih dulu daripada
Bintang,ia tak pernah menyangka bajak laut sekeji Bintang melakukan hal itu.
Padahal bukan Nuovo kan tukang pembolak balik hati manusia?
"ini nona, pucak gunung Lodsa..
silahkan"
"waww,indah sekali.. silahkan
apa?"
"bersumpahlah dengan
pasanganmu..jika benar ia cinta sejatimu maka kau akan mendapatkan teratai ungu
itu"
Nuovo sangat bingung dengan apa
maksud semua ini. Ia tak ingin mengecewakan ibunya, tapi ia juga tak mungkin
mengikat sumpah dengan Bintang.
"ayo lakukanlah" ajak
Bintang
"itu mustahil,aku bukan cinta
sejatimu dan sebaliknya"
"apa kau tak bisa berpura2?!
Lakukan saja sumpah yang kau sendiri tak akan melakukannya"
Nuovo sangat gelisah juga dilema,ia
sama sekali tidak mempunyai pilihan
"mengapa kalian belum mengikat
sumpah kalian?apa kalian tidak mau mengikuti semua persembahan cinta sejati?"
"bukan
begitu..ta..tapii..." Nuovo semakin gugup
"kalian ini kan pasangan tapi
mengapa sangat sulit?"
"baik ayo lakukan
sayangku" ajak Bintang. Bintang menarik tangan Nuovo dan mengajaknya
kepuncak tertinggi gunung Lodsa
"apa yang ingin kau lakukan??"
"DEMI SEMUA ADAT DAN PERATURAN
CINTA SEJATI,AKU TELAH BERSUMPAH BAHWA AKU AKAN SELALU MENCINTAI DAN MENJAGA
WANITA YANG ADA DISAMPINGKU!"
"oh tuhan.. apa maksud semua
ini?aku aku.. tuhaannnn" *menitikkan air mata* gumam Nuovo dalam hati
Seketika itulah muncul beberapa buah
teratai ungu dari puncak gunung Lodsa.
"silahkan, ambillah sesuai
kebutuhan tapi jangan seraakah!" ucap si pemetik bunga
Nuovo dengan segeranya mengambil
teratai itu, lalu dia kembali lagi ke hadapan Bintang.
"ayo kita pergi.."
Bintang hanya mengangguk saja dan
mulai membalikkan badannya lau pergi pulang.
---
"jadi kita berpisah
disini?" tanya Bintang. Mereka sudah sampai di perbatasan utara Pasar
Depyon.
"ya..aku harus cepat2
memberikan ini untuk ibuku.."
"oh..yaa silahkan"
"lalu?"
"lalu apa?"
"aku teringat apa yang kau
lakukan dipuncak gunung itu.."
"yaa akupun begitu, sudahlah
biarkan takdir yang menyelesaikannya.. hati-hati" ujar Bintang sambil
meninggalkan Nuovo. Nuovopun merubah diri menjadi ikan dan kembali pulang.
@Room of Kaksina
"tabibb...tabibbbbb"
"iya tuanku?"
"aku sudah membawakan ini..
*menunjukkan teratai ungu*
"yasudah, kita obati yang mulia
perdana menteri"
Tabibpun mengobati ibunda Nuovo
"apa yang akan terjadi
selanjutnya?" tanya Nuovo
"obatnya akan segera bereaksi dan
akan membuat yang mulia segera sembuh.. tapi aku sangat heran dengan semua
ini.."
"apa maksudmu?"
"bagaimana bisa kau
mengambilnya seorang diri?padahal kau harus bersumpah disana"
Nuovo terlihat bingung dan berusaha
menyembunyikan apa yang telah terjadi.
"kau sudah memiliki pasangan
hidup?"
"ti..tiidak mungkin!"
"jangan berbohong padaku dan
juga dihadapan ibumu, aku tau segalanya yang mulia"
"entahlah aku sangat bingung
dengan kejadian kemarin.. jadi semuanya berawal dari ...*menceritakan semua
kisahnya*
"apaaa? Segeralah menikah yang
mulia!"
"a..apaa maksudmu?! Iitu tak
mungkin terjadi!"
"ku mohon yang mulia, jika
tidak teratai itu akan mematikan ibumu dalam waktu 24 jam!"
"APAAAA?! Lalu apa yang harus
ku lakukan tabib?!!!"
"temui ia dan memintalah dia untuk
menikahimu!"
"ta..tapi aku tak
mencintainyaaa!"
"setelah kau menemuinya rasa
cinta itu akan tumbuh dengan cepat sebab sumpahmu!"
"demi ibunda.....aku
relaaa...*menitikan air mata dan pergi menemui Bintang*
Nuovo menuju Depyon kembali,
berharap ia bertemu Bintang dan memintanya menikahinya.
"tokk...tok...tokkk..."
Nuovo mengetuk market Bintang
"Nuovo?apa yang kau lakukan
disini?bukankah kau sudah pulang?"
"Bintang kumohon!
Sumpahmu!!!" ujar Nuovo sambil menangis
"masuklah... ceritakan didalam
saja.." Nuovo dan Bintang memasuki ruang kerja Bintang dan mulai
menceritakan semuanya sambil menangis tersedu-sedu.
"aku sudah menduga itu Nuovo..
maafkan aku"
"ti..tidak Bintang kau tak
seharusnya meminta maaf"
"jadi apa yang harus kita
lakukan atas permasalahan ini?"
"hanya satu..."
"baiklah! Aku akan
melakukannya! Saat fajar tiba aku akan menikahimu!"
Bintangpun beranjak pergi dan
meninggalkan Nuovo, mungkin ia akan mempersiapkan semua pernikahannya. Dan
ternyata memang benar...
"apa tuan? Tapi Depyon musuh
Kaksina tuan!" ujar salah satu perompak
"semua bajak laut dan juga
perompak.. atas semua kesalahan ini, aku.. aku bajak laut Bintang telah
menghapuskan semua dendam dan permusuhan dari Kaksina, damailah! Ini takdir dan
tidak ada seorangpun yang dapat merubahnya!"
Hingga semua takdir dan ucapan
Bintangpun tak bisa ditolak hingga pernikahanpun digelar...
@Kaksina
"apaaa?putriku sudah menikah
dengan seseorang dari Depyon?!!"
"iya yang mulia perdana
menteri.."
"taa...tapi ini adalah sebuah
kemustahilan!"
"tak ada yang mustahil yang
mulia, takdir dari leluhur sudah diubah oleh putri Nuovo dan Kaksina akan
menjadi semakin makmur.."
"benarkah tabib?"
"iya..aku bisa buktikan
itu.."
Orangtua Nuovo dan seluruh warga
Kaksinapun merelakan putrinya menikah dengan bajak laut yang ternyata musuh
mereka sendiri.
###################################################
"takdir saja
bisa diubah kan?!!" tanya Ratu Avenda
"benar yang
mulia"
"berari kita
bisa merubah geanyar pula.. dan aku aku turut bahagia atas pernikahan sahabatku
itu! :D"
"dayang...
dayang bagaimana dengan Arumi dan Nazea?"
"untuk kisah
mereka lihatlah cermin ajaibnya lagi ratu"
"cermin
ajaib perlihatkanlah...."
DALAM CERMIN
AJAIB
###################################################
CINTA UNTUK NAZEA
Setelah
berakhirnya perlawanan Nazea dengan Byosa, Nazea tidak ingin terlalu
menggunakan gayungnya itu. Dan untuk
pengkhianatannya terhadap Wedarsya, ia lebih menjadi pelajar biasa di Neseo
School di Nusangga. Sedangkan Geanyar mendirikan sekolah bernyanyinya dekat
Neseo. Lain halnya dengan Arumi yang ia kini menjadi penggembala.
Hari pertama dilalui Nazea dengan
beberapa murid biasa lainnya. Teman-temannya juga sama dengannya, memiliki ilmu
sihir yang tidak seberapa dibandingkan Nazea yang begitu kuat karena telah
menginjakkan kakinya di Sambaramsutra.
Ada beberapa mata pelajaran yang
memang dengan teman-temannya sendiri sangat membencinya, yaitu Gunanderm. Gunanderm adalah mata
pelajaran tentang kegunaan ilmu sihir mereka, bagaimana cara melawan musuh dengan
benar. Namun, pola ajar yang diterapkan sang guru sangat buruk bagi
murid-muridnya. Berbeda halnya dengan Nazea, ia terlihat biasa saja dengan pola
ajarnya. Dan yang paling memikat hati adalah, pesona sang guru yang membuatnya
tak bisa berkata apa-apa...
---
"Nazea, kau ingin ikut bersama
kita?" tanya seorang murid lelaki
"untuk apaa? Maksudku kemana
kalian akan mengajakku?"
"pergi dari Tuan Ming"
Tuan Ming, itulah panggilan dari
guru Gunanderm kami.
"apaaa? Haha kau serius? Mana
mungkin! Aku tak akan pernah pergi menghindar seperti itu! Haha"
"apa kau yakin?"
"tentu, haha yasudahlah jika
kalian akan kabur aku mendukung kalian. Dan akan kuberikan alasan kepergian
kalian"
"terimaksih Nazea, tapi.."
"tapi apa?"
"apa kau yakin dengan alasanmu
itu?"
"alasan untuk Tuan Ming?"
"iyaa.."
"tentu! Percayalah
padaku!"
"tapi bukan hanya aku yang
pergi"
"lalu?"
"kami semua!"
"apaaa?! Apa kau gila? Kau
mengajak semua teman sekelas untuk pergi?!"
"yaa! Lebih baik kau ikut
saja!"
"ta..tapi aku tak mau!"
"ayolah, apa kau suka terhadap
apa yang di ajarkan?"
"tentu! Lebih dari itu! Aku
mencintai gurunya! Hanya mengaguminyaaa :)"
"nazea! Apa yang telah kau
ucapkan?!"
"iya.. yaaa seperti tadi kau
tak mendengar memangnya?"
"Nazea, nazea.. ini Neseo
School.. apa yang kau selalu pikirkan dan kau harapkan pasti terjadi hahahaha!
Makan itu nazea!" ujar murid tadi dan pergi meninggalkan Nazea termenung
sendiri.
"apa mungkin yang dikatakannya
benar? Hmm, kalau begitu itu yang aku harapkan! Aku akan selalu memikirkan
semua hal bersama guru Ming! ^^"
"ohya, terlebih akan ada pesta
sekolah minggu depan! Ahh semoga saat itu juga guru Ming menyatakan
kekagumannya pula kepadaku..." ujar Nazea dalam hati. Nazeapun ikut
membolos dengan teman-temannya dan membuat guru Ming marah besar terhadap
mereka semua.
Nazea dan semua kawan-kawannya
membolos dari Tuan Ming. Dan sampai kejadian ini pun terdengar ketelinga Tuan
Ming sendiri bahwa pelaku utamanya adalah Nazea.
"APAAA? Aku bisa bersumpah
bahwa aku bukan pelakunya! Aku tidak pernah mengajak mereka membolos tapi
mereka sendiri yang mengajakku!"
"hentikan nazea! Jangan kau
berani bersumpah di Neseo! Dan ingat jangan pernah kau kotori Neseo dengan
kelakuan busukmu itu!"
"ta..tapiii..."
"cepat Nazea aku akan
menghukummu dari semua kejahatan di Neseo!"
"untuk itu, aku memintamu untuk
menjemurkan diri didekat bara api itu!"
(murid kurang ajar! Aku sangat
membencimu! Lihat saja nanti! Setelah ini aku akan menghukummu! Dan aku akan
keluar dari tempat suci ini! lihat saja kau!)
Nazea akhirnya menjemurkan dirinya,
panas bara api ini sudah membuatnya bercucuran keringat. Semua pakaian merah
mudanya sudah basah dengan keringat. Ia semakin tidak kuat karena tidak ada
setetes air yang bisa ia kendalikan.
"kumohon tuan ming aku
ti..tidakk kuaaat..."
"sebentar lagi saja nazea,
setelah itu dosa2mu akan lenyap dengan keringatmu.."
"ahhh tidakkk1!!!! Panas
sekaliii!!!!!!!"
15 menit kemudiaan..
"tuan ming!!! Lepaskan aku dari
panas ini!!!!"
"baik nazea, kau boleh
melepaskan diri dan pulanglah.."
"tuan ming! Aku .. aku nazea
akan keluar dari Neseo dan tidak akan pernah kembali lagi! Ini ku kembalikan
dasi pengenalku!!"
Karena semua ketidakadilan ini,
nazea pergi dari Neseo dan ia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di Neseo
lagi.
"nazea tunggu!!!" panggil
Tuan Ming
Nazea berjalan sangat cepat sembari
menyusuri koridor-koridor sekolah. Dan tampak dari belakang tuan ming
mengejarnya.
"nazea berhenti!!"
"apa maumu!?"
Nazea menghentikan langkanya di
depan gerbang sekolah.
"maafkan aku tapi ini sudah
peraturan"
"aku tak peduli" nazea
kembali melanjutkan perjalanannya untuk kembali pulang
"nazea berhenti!"
Tuan Ming menarik tangan Nazea
"kau pikir siapa dirimu!? Bisa
seenaknya menuduhku melakukan hal itu hingga selama 3 jam aku merasa
tersiksa!"
"tapi ini kabar yang kudapatkan
dan aku sangat marah dengan hal itu! Dan mengapa kau berani membentakku?"
"hh, aku ini memang sangat
berani. Kau hanya seorang kakak yang tak beda usia dengan ku, lalu apa aku
harus takut terhadap kakakku sendiri?!"
"tapi semua orang sudah
menganggapku guru dan aku.. aku ini gurumu. Apa kau bertindak tidak sopan
terhadap gurumu?!"
"aku lebih memilih tidak sopan
daripada aku harus mendapat perlakuan keji dari murid lelaki yang bernama *****
itu! Kau tanya saja padanya! Dan ingat! Kebenaran akan datang menghujam
dirimu!!"
Karena sangat kesal, Nazeapun pergi
dan melepaskan tangannya. Ia berlari secepat mungkin dan kembali ke penginapannya.
Sesampainya ia langsung membanting
pintu dan menguncinya rapat-rapat.
"hh, kurang ajar! Karena semua
perbuatannya aku yang kena hukum!"
Nazea mengomel karena sikap teman
lelakinya itu, ia segera membersihkan diri dan beristirahat diranjangnya.
"aku akan menelpon sahabatku
dan menceritakan semuanya"
Tuuttt...tuuutttt...
"hh, tak ada jawaban dari arumi
kalau begitu aku mene;pon geanyar saja"
Kringggg....krrringggg
"ada apa nazea?"
"geanyar.. aku ingin bercerita
padamu.."
"silahkan, aku tak pernah
melarangmu bukan?haha"
"aku membenci... *menceritakan*
"kau serius?! Kurang ngajar
dia, dia harusnya mendapat hukuman yang sepantasnya! Tenang saja nazea, kebenaran
itu selalu menang.."
"iya terimaksih aku tau
geanyar, lagipula akhir2 ini mengapa aku tak pernah mendengarmu
bernyanyi?"
"degg... emm tak apa nazea,
tenggorokanku sedang sakit"
"yasudah kalau begitu lekas
sembuh saja .."
"terimaksih.."
Geanyar menutup teleponnya,
begitupun nazea. Ia sudah tidak memikirkan hal itu dan iapun tertidur lenyap~
TOKKK...TOKK...TOKKK...TOKKK
"aduhh!! Siapa sih pagi pagi
sudah menggangguku saja! Hhh pukul berapa ini? pukul 7:54 hhhoaaam"
"iyaa tunggu sebentar"
Nazea berjalan untuk membuka pintu,
ia sama sekali tidak melihat kearah kamera siapa yang akan datang. Ia langsung
menekan password penginapannya dan taarraaaa..
"selamat pag..."
"untuk apa kau kemari!?
Menghukumku?!"
"tunggu nazea! Aku ingin
meminta maaf bahwa sebenarnya bukan dirimu.."
"tuan ming, kau ingat sekali
bukan bahwa kebenaran akan mendatangimu bagimana caranya?!"
"jangan panggil aku tuan,
panggil saja aku kakak. Kau sendiri yang bilang bahwa aku kakakmu"
"pergilah"
"tidak, aku ingin mengajakmu
jalan.."
"mustahil"
"tolonglah terima maafku"
Nazea berfikir sejenak, ia teringat
apa yang akan harapannya di Neseo 2 hari yang lalu. Dan mungkin ini jalan untuk
mencapai harapannya itu. Lagian siapa peduli? :p
"kalau begitu tunggu aku"
Kakak Ming mengangguk dan Nazea
segera menutup pintunya. Ia langsung mandi dan bergegas untuk jalan harapannya
itu.
Setelah selesai mandi, Nazea
berganti pakaian. Ia menggunakan celana berwarna biru dan tidak terlalu ketat
dan tua, ia juga mengenakan kaus yang dibalut dengan blezzer polkadot
kesukaannya. Tak lupa dengan turban yang senada dengan celananya itu. Berjalan
dengan tas selendang dan sepatu wedges berwarna hitam iapun keluar menemui Kak
Ming.
"nazea?"
Nazea berbalik menatap Kak Ming
"apa?"
"kau..kau cantik:)"
Nazea hanya tersenyum kecut sambil mengunci
pintunya. Mereka langsung menuju parkiran dan memasuki mobil lamborghini kak
Ming.
Apa yang terjadi? Nazea
berjalan-jalan di pantai dan mulai menerima maaf Kak Ming. Ia sangat bahagia
entah karena hatinya atau karena harapannya itu. Entahlah...
Hari-haripun berlalu dengan rasa
bahagia yang dialami Nazea. Ia senang membagikan kebahagiannya kepada Geanyar
dan Arumi juga Nuovo. Meski ada kerenggangan diantara mereka berempat. Hingga
saatnya tiba...
"kau yakin memilihku untuk
pasangan pesta?"
"tentu! Lihat saja apa yang
akan terjadi disana:)"
Nazea tersenyum tersipu malu, ia tak
tahu apa yang akan dilakukan Kak Ming dipesta itu. Ia segera menggenakan
gaunnya dan berjalan bersama Kak Ming di pesta Neseo itu. Ia menunggu Kak Ming
untuk menjemputnya. Dengan sabar nazea menunggu Kak Ming didepan penginapannya
itu.
Senyum dan senyum .. kini telah
berubah menjadi kegelisahan. Lama sekali Nazea menunggu Kak Ming datang. Ia
hampir kesal, namun ia akan tetap menunggunya. Cuaca sama sekali tidak
mendukung Nazea. Petir yang menyambar-nyambar memberikan tanda keburukan akan
hal yang akan terjadi. Dan hujanpun menuruni dan membasahi gaun putih Nazea.
Ia terus sabar menunggu Kak Ming. Karena
tak sabar ia berlari kearah lampu merah didepan penginapannya. Diatas sana,
geanyar menyaksikan kegelisahan Nazea dan sangat tidak ingin terjadi hal-hal
yang buruk bagi Nazea. Dengan segera, geanyar membuntuti Nazea dan membawakan
payung untuknya juga. Nazea terus berlari menuju jalanan ditengah hujan dan
angin malam.
Terlintas sebuah lamborghini hijau
yang berlalu didepan Nazea. Kak Ming segera melirik Nazea dan membuka kaca
mobilnya itu. Tapi karena jalanan yang sangat licin dan Ming yang tidak melihat
jalanan, Kak Mingpun menabrak sebuah kereta kencana dan ia terhempas jauh
keluar dari mobilnya itu.
Nazea yang menyaksikan langsung
kejadian itu segera berlari menemui kak Ming sambil menangis.
"Kak MINGgggg!!!!!"
"nazea..." geanyarpun
berlari menemui nazea tanpa memperdulikan payung yang terbang entah kemana
Nazea segera memeluk jasad Ming yang
berlumuran darah. Warga, tabibpun segera menolongnya. Namun alangkah terkejutnya
bahwa aada seorang tabib yang berkata bahwa..
"maafkan aku, tapi ia.. ia
sudah pergi.."
"apaaa???!!! Tidak
mungggkkkkkiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnn!!!!!!!!" nazea menangis dihadapan
semua orang.
"nazea kuatkan
dirimuuu..." geanyarpun larut dalam kesedihan sambil memeluk Nazea. Gaun
suci nazeapun harus ternodai dengan darahnya Kak Ming.
###################################################
"hhh...hiksss...hiksssss" Ratu Avenda
bersedih mendengar kabar duka Nazea.
"yang mulia.. jangan bersedih.." ujar
sang dayang
"aku .. aku sangat bersedih.. bagaimana
mungkin seorang Nazea yang begitu tabah. Apa kalian tak ingat dulu.. dulu ia
kehilangan Henhen dan kini ia ia harus kehilangan kakak kesayangannya
itu.."
"memang nasib baik dan buruk bukan kita yang
menentukan.."
"lalu bagaimna dengan Arumi?"
"maaf yang mulia.. tapi cermin ajaib tidak
bisa menampilkn arumi.. tapi ia mendeteksi kalau arumi baik2 saja"
"syukurlah .. yasudah... cepat dayang! Undang
sahabatku itu kemari! Aku akan menyembuhkan luka dihati Nazea dan juga kebisuan
geanyar!"
"baik yang mulia, kami akan segera
mengundangnya.."
Undanganpun disebar. Dan beberapa hari lagi
sahabatnya itu akan datang.
**************************************************************************************